BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian
dari kegiatan kehidupan manusia sehari-hari. Disadari atau tidak, orang sering
melakukan evaluasi, baik terhadap dirinya sendiri, terhadap lingkungan
sosialnya atau lingkungan fisiknya. Wand dan Brown mengemukakan, “Evaluasai merupakan suatu proses untuk menentukan nilai
dari sesuatu.” Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses
sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan,
unjuk-kerja, proses, orang, objek, dan yang lain) berdasarkan criteria tertuntu
melalui penilaian. Untuk melakukan evaluasi, diperlukan cara-cara yaitu dengan
membandingkan dengan criteria tertentu secara langsung dapat juga melalui pengukuran
terlebih dahulu.
Dengan demikian,
pengertian evaluasi belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan
nilai belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan penilaian
dan/ atau pengukuran belajar dan pembelajaran.
2.
Kedudukan Evaluasi
Dalam Proses Pendidikan
Kedudukan
evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan
dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses
belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah
belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan
evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab
belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang
menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak
hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan
kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan
dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan
pembelajaran.
Proses pendidikan merupakan
proses pemanusian manusia, dimana didalamnya terjadi proses membudayakan dan
memberadabkan manusia melalui transformasi kebudayaan dan peradaban. Sebagai
proses transformasi proses pendidikan dapat didiagramkan sebagai berikut :
Keterangan :
a)
Masukan dalam
proses pendidikan adalah siswa dengan segala karakteristik dan keunikannya.
b)
Transformasi
dalam proses pendidikan adalah proses untuk membudayakan dan memberadabkan
siswa. Unsur-unsurnya meliputi : pendidikan, isi pendidikan, teknik, system
evaluasi, sarana pendidikan, dan system administrasi.
c)
Keluaran dalam
proses pendidikan adalah siswa yang semakin berbudaya dan beradab sesuai dengan
tujuan yang ditetapkan.
d) Umpan balik dalam proses pendidikan adalah segala
informasi yang berhasil diperoleh selama proses pendidikan yang digunakan
sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan masukan dan transformasi yang ada
dalam proses.
3.
Syarat – syarat
Umum Evaluasi
Dalam penyelenggaraan kegiatan evaluasi proses
pendidikan diperlukan syarat-syarat umum yang harus dipenuhi diantaranya:
a)
Kesahihan
Kesahihan berasal dari kata
validity (validitas) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi untuk mengevaluasi
apa yang seharusnya dievaluasi. Adapun fakta-fakta yang mempengaruhi kesahihan
hasil evaluasi meliputi :
1) Faktor instrument evaluasi itu sendiri.
2) Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran.
3)
Faktor-faktor
dalam respon-respon siswa.
b)
Keterandalan
Keterandalan evaluasi
berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu
instrument evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat. Keterandalan dipengaruhi
oleh sejumlah factor. Gronlund (1985 : 100-104) mengemukakan adanya 4 faktor
yang mempengaruhi keterandalan, diantaranya :
1)
Panjang tes
(length of test).
Panjang
tes berhubungan dengan banyaknya butir tes, semakin banyak butir tes maka lebih
tinggi keterandalan evaluasi.
2)
Sebaran skor
(spread of scores)
Koefisien
keterandalan secara langsung sipengaruhi oleh sebaran skor dalam kelompok
tercoba. Semakin besar sebaran skor maka semakin tinggi keterandalan.
3)
Tingkat kesulitan tes (difficulty of tes)
4)
Adanya pembagian
tes acuan norma (norm refereneed test) yang mudah atau sukar untuk
masing-masing kelompok cenderung menghasilkan skor keterandalan yang rendah.
5)
Objektivitas
(objectivity).
Objektivitas
prosedur tes yang tinggi akan menghasilkan keterandalan hasil test yang tidak
dipengaruhi oleh prosedur penskoran.
c)
Kepraktisan
Kepraktisan evaluasi dapat
diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrument evaluasi baik
dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasi/memperoleh hasil, maupun
kemudahan dalam menyimpannya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kepraktisan
instrument evaluasi meliputi :
1.
Kemudahan
mengadministrasi
Kemudahan
pengadministrasian adalah suatu kualitas penting sehingga jika terjadi
kesalahan dalam mengadministrasiinstrumen evaluasi, akan menurunkan
kepraktisannya. Disamping juga berkurangnya kesahihan dan keterandalan.
2.
Waktu yang
disediakan untuk melancarkan evaluasi.
Waktu antara 20
menit sampai 60 menit untuk melancarkan evaluasi merupakan waktu yang cukup
untuk memberikan kepraktisan.
3.
Kemudahan
menskor
Untuk memberikan
kemudahan penskoran diperlukan petunjuk penskoran, kunci penskoran, pemisahan
lembar jawab dari lembar soal, dan penskoran menggunakan mesin.
4.
Kemudahan
interpretasi dan aplikasi
Semakin mudah
interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi, semakin meningkatkan kepraktisan
evaluasi.
5.
Tersedianya
bentuk instrumen evaluasi yang ekuivalen atau sebanding.
Untuk berbagai
kegunaan pendidikan, bentuk-bentuk ekuivalen untuk tes yang sama seringkali
diperlukan. Hal ini bertujuan untuk mempraktiskan dalam melancarkan evaluasi.
d)
Kesahihan
Kesahihan berasal dari kata
validity (validitas) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi untuk
mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Adapun fakta-fakta yang
mempengaruhi kesahihan hasil evaluasi meliputi :
4) Faktor instrument evaluasi itu sendiri.
5) Faktor-faktor administrasi evaluasi dan penskoran.
6)
Faktor-faktor
dalam respon-respon siswa.
BAB
III
PENUTUP
1.
KESIMPULAN
Evaluasi
belajar dan pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai belajar dan
pembelajaran yang dilaksanakan melalui kegiatan penilaian dan/ atau pengukuran
belajar dan pembelajaran.
Kedudukan
evaluasi dalam belajar dan pembelajaran sungguh sangat penting, dan bahkan
dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan keseluruhan proses
belajar dan pembelajaran. Penting karena dengan evaluasi diketahui apakah
belajar dan pembelajaran tersebut telah mencapai tujuan ataukah belum. Dengan
evaluasi juga akan diketahui faktor-faktor apa saja yang menjadikan penyebab
belajar dan pembelajaran tersebut berhasil dan faktor-faktor apa saja yang
menjadikan penyebab belajar dan pembelajaran tidak atau belum berhasil. Tidak
hanya itu, dengan evaluasi juga diketahui dimanakah letak kegagalan dan
kesuksesan belajar dan pembelajaran. Padahal diketahuinya hal tersebut, akan
dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam mengadakan perbaikan belajar dan
pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar